Kamis, 15 Oktober 2009

PACARAN

Sebelum kita dilahirkan, tuhan telah merencanakan untuk menciptakan makhluknya secara berpasangan. Seperti hitam dan putih, terang dan gelap, besar dan kecil dan lain sebagainya. Manusia juga diciptakan secara berpasangan, yaitu laik-laki dan perempuan.

Perasaan menyukai lawan jenis itu adalah hal yang wajar. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menunjukkan rasa suka ini. Pada masa puber (masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa) biasanya dilakukan dengan cara seperti memberi perhatian kepadanya, memintanya untuk menjadi tempat curhat, sering menelponnya, sering me-sms-nya dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan, tergantung dari masing-masing individu.

Pada masa ini pula (masa puber) kita sering mendengar istilah pacaran, yaitu menjalin hubungan dengan lawan jenis lebih dekat, lebih khusus dan lebih intim lagi. Pada saat pacaran, pasti akan banyak melalui berbagai macam keadaan bersama. Seperti ‘berantem’, mesra, diam-diaman, serius, sedih, senang, tertekan, stress dan masih banyak lagi yang akan dilalui.

Keadaan yang tidak menentu inilah salah satu ‘bumbu’ yang membuat hubungan pacaran menjadi lebih dekat lagi dan membuat kedua belah pihak menjadi lebih saling mengerti apa kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Apapun itu, semua yang berlebihan atau kekurangan itu sangat tidak baik. Begitu juga dengan pacaran. Jika terlalu sering ‘berantem’ akan mengakibatkan efek yang tidak baik, atau mengisi hubungan itu dengan suasana yang monoton (tidak ada variasi) juga akan memberi efek yang buruk pula. Akibat terburuk dari keadaan ini adalah –kita sering mengenalnya dengan istilah- putus. Kedua sebab tadi hanya mewakili dari sekian banyak banyak penyebab putusnya hubungan pacaran yang telah dijalin dan diisi dengan berbagai macam-macam keadaan.

Setelah putus, keadaan pasti akan sangat berbeda dengan saat pacaran. Kadang ada yang melanjutkannya dengan sekedar hubungan teman saja, teman dekat, sahabat dan lain sebagainya. Ada juga yang melanjutkan hubungan itu kembali, yang dikenal dengan CLBK (cinta lama bersemi kembali). Jika putus hubungan dengan tetap menjalin komunikasi itu adalah hal sangat baik. Tapi tidak jarang pula setelah putus dari pacaran membuat komunikasi juga putus sama sekali, dan ada yang lebih parah yaitu munculnya rasa benci.

Semoga hal ini tidak terjadi bagi orang-orang telah atau sedang berpacaran dan semua orang yang di bumi ini. Karena rasa benci itu sama sekali tidak bermanfaat dan komunikasi sangat penting agar tidak terjadi kesalahpahaman.